Negara dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi manusia berada di bawah pemerintahan yang sama. Saat ini menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa diketahui terdapat 194 negara berdaulat di dunia dan memiliki sejarah dan perkembangannya masing-masing. Banyak faktor yang memengaruhi tingkat perkembangan suatu negara mulai dari sejarah, pendidikan, ekonomi dan lainnya. Saat ini untuk mengenali tingkat perkembangan negara maka dibuatlah kategori negara maju dan negara berkembang. Menggolongkan sebuah negara ke dalam negara maju dan negara berkembang tidaklah mudah karena tidak ada satu pun negara yang mutlak dikatakan negara maju dan negara berkembang. Hal tersebut sangat tergantung kepada dasar pengelompokan yang digunakan. Indikator yang digunakan dalam pengelompokkan negara maju dan negara berkembang pada umumnya adalah tingkat ekonomi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengelompokkan negara maju dan negara berkembang didasarkan atas beberapa kriteria. De Blij, seorang tokoh geografi mengemukakan 7 parameter yang digunakan sebagai patokan umum dalam mengelompokkan negara maju dan negaa berkembang. Ketujuh indikator tersebut adalah:
Kenyamanan Transportasi Indikator Maju Tidaknya Negara |
1. Pendapatan Per Kapita
GNP adalah hasil pembagian antara jumlah total pendapatan negara dalam setahun dengan total penduduk negara tersebut. Pada tahun 1997 Bank Dunia (World Bank) mengklasifikasikan negara-negara di dunia berdasarkan tingkat pendapatan per kapitanya ke dalam empat kelompok yaitu:
> Negara-negara berpendapatan rendah (low income) dengan GNP per kapita < 785 US Dollar.
> Negara-negara berpendapatan menengah (middle income) dengan GNP per kapita antara 785 � 3.125 US Dollar.
> Negara-negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income) dengan GNP per kapita antara 3.125 � 9.655 US Dollar.
> Negara-negara berpendapatan tinggi (high income) dengan GNP per kapita > 9.655 US Dollar.
Menurut data terakhir, GNP Indonesia berada di kisaran mendekati 3.000 US Dollar artinya tergolong negara berkembang.
2. Mata Pencaharian dan Tenga Kerja
Jika persentase penduduk yang bekerja pada sektor bahan makanan pokok lebih besar maka termasuk negara berkembang, sedangkan jika persentase penduduk yang berkerja di sektor jasa lebih besar maka termasuk negara maju.
3. Produktifitas Kerja
Produktivitas diukur dengan cara membagi total keseluruhan produksi negara selama setahun dengan jumlah angkatan kerja. Apabila angka produktivitas per angkatan kerja tinggi maka negara tersebut masuk kategori negara maju dan sebaliknya.
4. Penggunaan Energi Per Jiwa
Konsumsi energi ini meliputi penggunaan listrik, minyak bumi dan energi lainnya. Jika penggunaan energi tersebut tinggi maka perkembangan suatu negara termasuk negara maju. Indikator ini tidak mutlak karena bergantung kondisi iklim dan sumber daya negara yang bersangkutan.
5. Fasilitas Transportasi dan Komunikasi
Indikator ini melihat perkembangan pembangunan dan penggunaan sarana dan prasarana transportasi komunikasi seperti jalan raya, kereta api, bandara, kapal laut, televisi, radio, internet dan lainnya. Sarana dan prasarana transportasi komunikasi yang baik dan memadai akan melancarkan mobilitas penduduk di atasnya. Jika indeksnya makin tinggi maka makin tinggi juga perkembangan negara tersebut.
6. Penggunaan Bahan Metal
Indikator ini didasarkan pada penggunaan bahan-bahan metal seperti baja, besi, tembaga, nikel, alumunium, tembaga dan logam lainnya dalam satu tahun. Semakin banyak penggunaan bahan-bahan tersebut maka perkembangan negara tersebut semakin tinggi.
7. Angka Penduduk melek huruf, tingkat penggunaan kalori per orang, persentase pendapatan keluarga yang digunakan untuk membeli bahan makanan atau jumlah tabungan per kapita.
Sumber dan Gambar: disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar