Rabu, 20 April 2016

Kisah Si Buta dan Malaikat - AGC Guru Honorer

Dalam hidup ini manusia diuji baik itu oleh kesenangan maupun kesedihan. Keduanya diciptakan Allah untuk saling melengkapi satu sama lain. Ada kisah dimana seorang sahabat tiap kali  ke mesjid maka ia selalu  membawa uang yang banyak. Setelah selesai menunaikan solat ia membagikan uang tersebut kepada setiap pengemis yang ditemuinya. Bahkan ketika si pengemis minta baju yang sedang ia pakai, ia tetap akan memberikannya. Satu waktu ia ditegur oleh sahabat yang lain. "Hai tuan, mengapa kau selalu memberi sesuatu kepada pengemis yang minta kepada tuan?, bukankah itu hal yang tidak mendidik, membuat mereka menjadi semakin pemalas?". Lalu beliau menjawab, "Saya lebih takut lagi jika pengemis itu adalah malaikat yang menyamar untuk menguji imanku".
Dikisahkan pula ada tiga orang yang sedang diuji Allah. Yang pertama diuji dengan penyakit kudis di seluruh tubuhnya. Orang-orang mulai menjauhinya karena takut tertular penyakitnya. Kulitnya tidak lagi mulus dan wajahnya tidak lagi tampan. Tiap hari ia berdoa kepada Allah untuk diberikan kesembuhan atas penyakitnya tetapi Allah masih belum mengabulkannya.
Yang kedua diuji oleh penyakit kebotakan. Rambutnya yang hitam dan lebat mulai rontok dan satu per satu akhirnya tidak ada sehelai rambut pun di kepalanya. Tiap kali keluar rumah ia selalu menjadi bahan olokan tetangga. Penampilannya yang botak akhirnya membuat orang-orang menjulukinya si Botak.
Yang ketiga diuji Allah dengan kebutaan. Indahnya dunia tidak bisa lagi ia pandang dan ia merasa kesepian. Sampai suatu saat Allah mengutus malaikat untuk mendatangi ketiga orang tersebut dan mengabulkan permintaan ketiganya.
Malaikatpun mendatangi orang pertama dan bertanya: "Apa yang paling anda inginkan?" jawabnya: "Warna dan kulitku yang indah serta hilangnya seluruh cacat di tubuhku yang membuat manusia menjauhiku". Malaikatpun lalu mengusapnya sehingga segala cacat di kulitnya hilang seketika dan berganti dengan kulit yang indah. Malaikat kemudian bertanya lagi": "Binatang ternak apa yang anda inginkan?"Jawabnya: "unta". Lalu ia diberikan unta yang sedang hamil dan malaikat berdoa "Semoga Allah memberkahimu dengan binatang itu".
Selanjutnya malaikat mendatangi orang yang botak dan bertanya: "Apa yang paling kamu inginkan ?" Jawabnya:"rambut yang indah serta hilangnya seluruh cacat yang membuat manusia lari dariku". Malaikat kemudian mengusapnya hingga seluruh cacat di kepalanya hilang dan diberikan rambut yang indah. Malaikat lantas bertanya lagi: "binatang apa yang paling anda inginkan saat ini?", jawabnya: "sapi". Lalu malaikat pun memberinya seekor sapi yang sedang hamil dan kemudian malaikat berdoa Semoga Allah memberkahimu dengan binatang itu".
Kemudian malaikat mendatangi orang ketiga dengan pertanyaan yang sama: "Apa yang paling anda inginkan?" jawabnya: "semoga Allah menyembuhkan mataku agar aku dapat melihat". Malaikatpun lalu mengusapnya dan ia dapat kembali melihat. Malaikat lantas bertanya lagi: "binatang apa yang paling anda inginkan saat ini?", jawabnya: "kambing". Lalu malaikat pun memberinya seekor kambing yang sedang hamil dan kemudian malaikat berdoa Semoga Allah memberkahimu dengan binatang itu".
Waktu terus berlalu hari, bulan dan tahun demi tahun. Ternak mereka semakin berkembang biak dan bertambah banyak hingga menjadi sebuah peternakan besar di wilayah lembah. Lalu tibalah Allah menguji mereka kembali.
Malaikat kembali mendatangi orang pertama yang kini sudah menjadi kaya raya dan tidak lagi berkudis. Malaikat tersebut datang dalam wujud seorang miskin dan berpenyakit kudis. Malaikat pun bertanya: "Saya seorang miskin yang kehabisan bekal dalam perjalanan, hari ini tidak ada yang bisa menolong saya kecuali Allah kemudian tuan. Saya memohon pada tuan yang sudah dikaruniai kulit indah untuk memberikan sedikit harta untuk kelangsungan perjalanan saya. Si kudis menjawab: "Tidak, kebutuhanku yang lain masih banyak". Malaikat berkata: "Sepertinya dulu saya pernah mengenal tuan. Bukankah dulu tuah adalah seorang berkudis yang Allah sembuhkan?dan dahulu tuan adalah seorang fakir lalu Allah cukupkan?". Ia lalu menjawab: "harta ini adalah warisan nenek moyang saya". Kata malaikat "jika engkau dusta maka Allah akan merubah tuan seperti keadaan terdahulu".


Lanjut malaikat mendatangi orang kedua. Malaikat masih menyerupai wujudnya yang masih botak dan mengajukan permintaan seperti dengan orang pertama tadi. Jawaban yang diperoleh pun tak jauh beda dan malaikat kembali berkata "jika engkau dusta maka Allah akan merubah tuan seperti keadaan terdahulu".
Malaikat kemudian mendatangi orang ketiga dengan rupa orang buta yang miskin dan bertanya serupa. Kemudian si buta menjawab: "dulu aku seorang buta, lalu Allah menyembuhkanku, maka ambillah apa saja dan berapa pun yang anda mau dan tinggalkan yang anda tidak suka".
"Demi allah saya tidak merasa keberatan bila anda mengambil sesuatu untuk Allah". Malaikat lalu menjawab: "tahanlah hartamu, ambillah kembali". Sesungguhnya kalian sedang diuji. Allah telah meridoimu dan murka kepada saudaramu.
Si buta dengan ikhlas hati memberikan hartanya kepada malaikat tersebut yang dalam pandangannya ada seorang yang membutuhkan bantuan. Maka Allah memberkahinya dan dia tetap memiliki hartanya. Beda halnya dengan kedua rekannya terdahulu yang ternyata dia berubah menjadi seorang bakhil. Setelah kaya harta keduanya lupa menjalankan kewajibannya yaitu bersyukur kepada Allah dan memberikan hak orang lain yang juga membutuhkan uluran tangannya. Maka dikembalikanlah keadaan mereka seperti sediakala.
Sahabatku, setiap hari kita pasti melihat orang yang meminta-minta entah itu di rumah, pasar, mesjid atau di jalan. Ketika peminta atau pengemis datang dan mendekati dan mengharap belas kasihan anda, apa yang anda lakukan?pernahkah anda menghardiknya meski dalam hati?. Pernahkah anda berfikir bahwa mungkin salah satu pengemis itu adalah seorang malaikat yang sedang menyamar untuk menguji iman anda?. 
Sumber: Muhasabah. KH. A. Gymnastiar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar