Selasa, 07 Juni 2016

Perbedaan Suksesi Primer dan Sekunder - AGC Guru Honorer

Kali saya akan coba berikan penjelasan tentang perbedaan mendasar antara suksesi primer dengan suksesi sekunder. Tapi sebelum masuk ke perbedaan diantara kedua suksesi tersebut, saya jelaskan dulu tentang definisi suksesi. Suksesi adalah suatu proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai dampak dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan hal tersebut memerlukan waktu.
Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut sebagai klimaks. Dalam level ini, komunitas sudah mengalami homoestasis. Menurut konsep mutakhir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya. Baca juga: Jenis Lingkungan Hidup
http://projectshare.esc4.net/
1. Suksesi Primer
Jika ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas awal menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan di tempat tersebut tidak ada lagi yang tersisa dan akhirnya menjadi habitat baru. Gangguan itu dapat terjadi karena faktor alam seperti erupsi, longsor atau karena tindakan manusia seperti pembukaan tambang dan pembalakan. Habitat tersebut secara perlahan searah namun pasti akan berkembang suatu komunitas dalam waktu tertentu yang lama akan mencapai suatu klimaks. Proses ini disebut dengan suksesi primer.
Batu-batuan yang pada ekosistem yang rusak total dimaksud karena pengaruh iklim yaitu pada siang hari akan kepanasan dan kering, pada malam hari atau saat hujan akan kedinginan atau basah terkena air hujan atau embun maka akan terjadi pelapukan (Baca Juga: Animasi Proses Pelapukan). Debu-debu atau pelapukan dari batu-batuan tersebut terdapat lapisan bahan organik yang dapat ditumbuhi oleh tetumbuhan sederhana seperti lumut kerak atau alga yang disebut juga sebagai tumbuhan pionie. Dengan kehadiran tumbuhan pioner tadi dan pengaruh iklim pelapukan terus terjadi dan semakin banyak, begitu pula bahan organik akan semakin tebal sehingga dapat ditumbuhi oleh organisme yang lebih tinggi tingkatannya seperti Spyrogira. Proses ini akan memerlukan waktu sekitar 20-25 tahun. Semakin lama bahan organiknya semakin tebal sehingga dapat ditumbuhi oleh tanaman setahun seperti herba. Dalam waktu sekitar satu abad habitat tersebut akan dapat ditumbuhi oleh tanaman tahunan dan dapat mencapai klimaks. Jika berlangsungnya suksesi ini dipengaruhi oleh iklim tersebut disebut dengan klimaks-klimatik dan jika dipengaruhi habitat disebut dengan klimaks-edaphik.

2. Suksesi Sekuder
Prosesnnya hampir sama dengan suksesi primer namun letak perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal dari habitatnya. Ekosistem tersebut mengalami gangguan namun tidak total dan masih menyisakan komunitas tertentu. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kebakaran, kebanjiran ataupun oleh tangan manusia.Contohnya seperti tegalan-tegalan, padang ilalang, semak belukar bekas tambang atau kebun yang ditinggal pemiliknya. Baca juga: Teknik Pertanian Berkelanjutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar