Sabtu, 07 Mei 2016

Bahan Erupsi Gunung Api Magmatik Non Magmatik - AGC Guru Honorer

Apa saja sih yang dikeluarkan oleh gunung api ketika meletus?, Ketika gunung api meletus maka berbagai material atau bahan erupsi dimuntahkan dari dalam bumi. Bahan erupsi gunung api adalah bahan yang berasal langsung (magmatik) maupun yang  tidak langsung dari magma (non magmatik) yang dihasilkan dari suatu erupsi efusif, eksplosif maupun campuran. Kadangkala gunung api tidak selalu mengeluarkan jenis bahan erupsi yang sama pada setiap kegiatan, begitu pula tidak semua gunungapi menghasilkan bahan erupsi yang sama jenis maupun kuantitasnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor dan kondisi lingkungan kerak bumi setempat.
1. Bahan Erupsi Magmatik
Kecuali gas gunung api, erupsi efusif menghasilkan leleran atau aliran lava sedangkan erupsi eksplosif menghasilkan bahan lepas beraneka ragam dan ukuran. Bahan lepas tersebut dinamakan piroklastik. Secara garis besar bahan gunung api magmatik dapat dibagi berdasarkan sifat fisiknya yaitu:
a. Leleran atau aliran lava
Leleran atau aliran lava adalah suatu masa batuan yang meleler atau mengalir keluar dari lubang erupsi (dalam keadaan pijar atau setengah pijar) atau menumpuk membentuk sumbat atau kubah. Aliaran lava ini tidak selalu merupakan suatu kesatuan masa kompak dan homogen tetapi dapat pula membentuk kesatuan bahan heterogen. 
Hal ini tergantung pada kekentalan (viskositas) magma atau lavanya, begitu pula lamanya waktu leleran atau aliran. Viskositas lava tergantung dari komposisi mineral dan suhu yang dikandungnya. Lava yang mengandung asam kersik (SiO2) dalam jumlah banyak lebih kental dari yang mengandung asam kersik sedikit. Begitu pula lava lebih panas lebih encer dari lava kurang panas (suhu lava pijar berkisar antara 700 - 1200 derajat C). Bentuk leleran atau lairan lava yang terkenal adalah lava tali, lava bantal dan lava bongkah.
b. Bom Vulkanik
Istilah bom vulkanik memang agak aneh untuk orang awam, namun demikian istilah ini digunakan familiar di bidang geologi dan vulkanologi. Bom vulkanik tak lain daripada suatu gumpalan lava pijar yang dilemparkan oleh erupsi eksplosif kemudian jatuh dan membatu dalam bentuk serta ukuran tertentu. Memang adakalanya gumpakan lava pijar yang dilemparkan itu meledak di  udara atau di permukaan tanah. Bentuk akhir Gumpalan lava yang dilemparkan ini tergantung dari viskositas lava itu sendiri dan jarak lintasan yang dicapainya. Pada umumnya bentuk akhir bom vulkanik agak bundar, lonjong, agak gepeng dan tidak teratur, berukuran garis tengah lebih dari 63,5 mm.
Ada bom vulkanik berukuran 3 m bahkan lebih. Suatu bentuk khas bom vulkanik adalah jenis bom kerak roti yaitu yang bagian luarnya retak-retak bersegi seperti nampak pada kulit roti yang kelebihan mekar. Pada bom kerak roti, struktur ini dapat terjadi karena bagian kulit cepat dingin dan menyusut. Adapula karena gumpalan lava pijar itu berputar pada waktu dilontarkan maka hasilnya nampak khas melengkung dinamakan lava siput.
c.Lapili
Lapili berasal dari magma yang dilemparkan oleh erupsi magmatik eksplosif berbentuk bundar atau agak persegi dengan garis tengah antara 2,54 mm sampai 63,5 mm. Pada umumnya sebesar kacang hijau, agak ringan dan berwarna terang.
d. Abu Gunungapi
Abu gunungapi berbeda dengan abu biasa hasil dari pembakaran seperti rokok atau sampah, namun merupakan bahan jadi erupsi gunung api yang berasal dari magma. Ada juga sebagian kecil abu gunung api yang secara tidak langsung terjadi oleh proses penggesekan pada gunung api. Besarnya ukuran abu gunung api berkisar antara 2,54 mm sampai bagian paling kecil. Dalam kasus ini pasir erupsi termasuk dalam kategori abu gunungapi.
d. Gas
Gas yang dihasilkan erupsi magmatik pada umumnya terdiri dari Cl2, HCl, SO2, Co, CO2, H2 dan N2. Selain itu terdapat pula H2O (uap air) dan bahan padat halus terdiri dari senyawa NH4Cl, NH4F dan FeCl2 dan terutama SiO2. Campuran gas dan bahan padat inilah yang menyebabkan asap erupsi berwarna putih cokelat, cokelat atau kehitaman.
f.Bahan Timbul
Bahan timbul adalah sejenis batuan lemparan erupsi magmatik, berpori dan ringan sehingga dapat timbul di air. Bentuk ini terjadi akibat ekspansi gas mendadak keluar dari lava pijar yang dilemparkan. Akan tetapi tidak semua batuan pijar yang dilemparkan dapat menjadi batu timbul, tergantung dari susunan kimia batuan yang mengandung gas dan juga proses pendinginannya. Gas yang secara cepat memisahkan diri menghasilkan pori pada bagian batuan tersebut.
Aliran Lava
2. Bahan Erupsi Non Magmatik
Pada prinsipnya bahan erupsi yang tidak secara langsung berasal dari magma, dihasilkan oleh erupsi nonmagmatik. Walaupun demikian ada saja bahan lama yang dihancurkan. Erupsi bersifat eksplosif lah yang paling dominan menghasilkan bahan tersebut.
a. Pecahan Lava
Batuan bentuk persegi dalam berbagai ukuran, terjadi oleh proses mekanik (peledakan) kubah lava yang sudah dingin atau lava pada dinding kawah ataupun sumbat kawah.
b. Abu Gunungapi
Abu gunung api dapat ditemukan juga pada suatu erupsi gunungapi yang eksplosif bukan magmatik melainkan erupsi freatik. Abu gunung api ini biasanya tidak terlalu banyak seperti yang berasal langsung dari magma karena terbentuk akibat proses penghancuran, gesekan ataupun bawaan dari lingkungan yang dihembuskan.
c. Gas
Gas yang dimaksud disini terutama adalah uap air yang disebabkan oleh erupsi freatik. Tentu saja ada sebagian gas lain ikut terbawa, mungkin sebelumnya sudah tertampung di sekitar daerah sentuhan air dan magma.

Bom Vulkanik
Gambar: disini disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar