Bila orang terpaksa harus memasuki daerah yang dicurigai mengandung gas racun, maka sebaiknya sudah memersiapkan diri. Alat penyaring udara untuk bernafas yaitu masker gas tepat untuk digunakan. Bila tidak ada masker gas, kain yang dibasahi dengan air barit dapat digunakan sebagai masker untuk menutupi mulut dan hidung bila bernafas. Dengan demikian udara yang dihirup dapat tersaring. Bila tidak ada air barit air biasa pun kalau sangat terpaksa dapat digunakan.
Memasuki kawah gunung api, solfatara atau fumarola akan lebih berbahaya kalau dilakukan malam hari, terlalu dinihari, terlalu senja atau pada cuaca mendung dan tak ada angin. Pada keadaan demikian konsentrasi gas lebih tinggi daripada keadaan cerah pada siang hari dan banyak angin.
Selain itu orang pun harus waspada bila menjumpai bangkai binatang atau serangga karena kemungkinan binatang itu mati karena gas racun. Lebih baik daerah itu tidak dilalui.
Binatang piaraan seperti anjing dapat digunakan untuk mendahului orang memasuki suatu daerah yang dicurigai. Bila ada gas racun tentu binatang itu mati lebih dahulu dan orang akan menghindar cepat. Lilin atau sesuatu yang terbakar dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gas racun dengan cara memancangnya ke depan dengan tongkat sambil mendekati daerah yang dicurigai itu. Bila nyala lilin atau api itu padam bukan karena angin atau sebab lain seperti jatuh maka daerah itu pasti mengandung gas CO2.
Untuk mengetahui tebal gas dari permukaan tanah, lilin atau sesuatu yang terbakar dia arahkan ke atas dan diturunkan ke bawah. Bila padam maka di daerah mulai padam itulah perkiraan batas ketinggian gas karena gas CO2 lebih padat dari udara jadi mengambang di permukaan tanah sampai ketebalan tertentu.
Dengan kemajuan teknologi pada saat ini alat-alat elektronik dapat digunakan untuk mendeteksi gas racun dengan mudah. Kadangkala ketebalan gas CO2 ini hanya beberapa cm saja dari atas tanah sehingga dapat dilewati asal tidak merangkak. Satu hal yang perlu diperhatikan bila memasuki daerah yang diduga mengandung gas racun yaitu; jika salah seorang terdepan dari rombongan jatuh pingsan maka hendaknya yang lain jangan terlalu tergesa-gesa menolong kawannya tanpa persiapan menghadapi bahaya. Kalau benar gas racun itu yang menyebabkan orang tersebut jatuh pingsan maka penolongnya akan terjebak pula. Sekiranya korban baru pingsan selama 5 menit mungkin dapat tertolong dengan cara melakukan pernafasan buatan baginya. Harus diperiksa apakah mulut korban terkatup atau tidak. Bila mulut terkatup harus dibuka dengan benda keras dan lidahnya diperiksa pula,
bila lidah nampak kendor ke belakang tenggorokan akan tersumbat sehingga lidah harus ditarik lebih dulu. Korban dibaringkan terlentang di atas tanah lalu dada ditekan-tekan dengan kedua tangan supaya dapat berkembang kempis sehingga udara dapat masuk keluar paru-paru. Hal ini perlu dilakukan berulang-ulang secara teratur sampai korban bernafas sendiri. Kalau korban sudah pingsan lebih dari 5 menit pernafasan buatan mungkin tidak bermanfaat namun tidak salahnya usaha perlu dilakukan. Gambar;disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar