Senin, 30 Mei 2016

Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami - AGC Guru Honorer

Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang sering melanda Indonesia karena letak geologinya yang berada di zona subduksi lempeng tektonik. Gempa bumi (Earthquake) merupakan gelombang yang terjadi di permukaan bumi akibat berbagi faktor seperti gerakan lempeng tektonik, erupsi gunung api atau longsor. Gempa yang sering berkekuatan besar dan paling banyak menelan korban jiwa dan fisik adalah gempa tektonik. Gempa tektonik adalah gempa yang diakibatkan oleh tumbukan lempeng tektonik. 
Indonesia menjadi salah satu negara dengan resiko gempa tinggi karena berada di zona subduksi Lempeng Indo Australia dengan Lempeng Eurasia. Wilayah paling sering dilanda gempa adalah wilayah selatan sepanjang Sumatera hingga Nusa Tenggara. Gempa bumi dapat mengakibatkan berbagi kerusakan bangunan, jalan, jembatan dan lainnya. Dampak susulan dari gempa bumi bisa tsunami atau tanah longsor. Kebanyakan korban jiwa akibat gempa disebabkan tertimpa bangunan karena tidak sempat menyelamatkan diri atau konstruksi bangunan yang tidak didesain tahan gempa. Sebagai masyarakat yang hidup di daerah rawan bencana geologi, kita harus memiliki ilmu mengenai cara mengenali dan memahami karakteristik bencana tersebut untuk mengurangi jumlah korban jiwa. Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam rangka mengantisipasi bencana gempa bumi diantaranya:

a. Sebelum gempa
- Merancang bangunan/rumah tahan gempa seperti konstruksi ceker ayam.
- Bila perlu buatlah ruang khusus bawah tanah untuk perlindungan sementara.
- Mendesain pintu keluar dari setiap ruangan rumah agar mudah keluar ketika gempa terjadi.
- Menyiapkan tenda darurat berukuran besar di setiap RT/RW atau desa untuk jaga-jaga ketika gempa terjadi.

b. Saat gempa terjadi
- Jangan panik dan cari jalan keluar dengan hati-hati.
- Segera menuju lapangan jika sudah keluar rumah.
- Jika tidak sempat keluar, berlindunglah di bawah bangku atau meja yang kuat.
- Jika berada dekat pantai, segera jauhi pantai dan menuju daerah yang lebih tinggi.
- Jika rumah berada di pegunungan, jauhi lereng yang rawan longsor dan banyak batu.

c. Setelah gempa
- Periksalah badan apakah terdapat luka kemudian hubungi petugas bencana setempat untuk menolong korban yang terjebak.
- Periksa kondisi rumah apakah ada ancaman bencana lain seperti korsleting listrik atau kebocoran gas elpiji.
- Bantu tetangga yang memerlukan bantuan, dahulukan membantu orang tua dan anak-anak.
- Tetap siaga berada di luar rumah sampai keadaan aman dan buatlah ronda malam untuk menjaga-jaga dari orang jahat yang memanfaatkan situasi kepanikan.
- Bersihkan puing-puing rumah secara gtotong royong setelah situasi dirasa aman namun tetap waspada terhadap gempa susulan.

Gempa bumi khususnya yang berlokasi di dasar laut juga dapat memicu gelombang tsunami. Gempa bumi (Earthquake) merupakan gelombang yang terjadi di permukaan bumi akibat berbagi faktor seperti gerakan lempeng tektonik, erupsi gunung api atau longsor. Gempa yang sering berkekuatan besar dan paling banyak menelan korban jiwa dan fisik adalah gempa tektonik. Gempa tektonik adalah gempa yang diakibatkan oleh tumbukan lempeng tektonik. Baca juga:Animasi Proses Gempa
https://extremeplanet.files.wordpress.com/
Tsunami merupakan gelombang besar air laut yang disebabkan oleh runtuhan atau gempa di bawah laut. Kata Tsunami berasa dari bahasa Jepang yang berarti �gelombang pelabuhan� karena gelombang ini hanya terjadi di wilayah pantai dan pesisir. Tsunami dapat mengakibatkan kerusakan yang besar karena gelombang laut yang tinggi dan pencemaran sumber air bersih. Tanda Tsunami biasanya dapat dideteksi lebih awal seperti didahului oleh gempa di dasar lautan, surutnya air laut di pantai dan keluarnya binatang-binatang dari sarangnya karena mereka memiliki insting yang lebih tajam dalam mengenali bencana. Saat ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiska selalu memberikan informasi melalui media televisi atau website jika ada gempa yang berpotensi tsunami di Indonesia agar masyarakat di sekitarnya dapat menyelamatkan diri lebih awal. Tindakan �tindakan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi bencana tsunami diantaranya:

a. Sebelum Tsunami
- Hindari mendirikan bangunan di tepi pantai yang landai, jika terpaksa buatlah jalan/jalur evakuasi yang baik menuju daerha yang tinggi agar memudahkan ketika menyelamatkan diri pada saat terjadi Tsunami.
- Disarankan untuk menanam tanaman penahan gelombang laut seperti mangrove untuk mengurangi kekuatan gelombang Tsunami.
- Buatlah bangunan bertingkat dengan struktur pondasi yang kuat.

b. Saat Tsunami
- Bila terjadi gempa di laut segera melarikan diri ke tempat lebih tinggi.
- Selamatkan diri anda dan keluarga, bukan barang berharga lain.
- Jika terlanjur terseret tsunami, carilah papan atau benda lain yang dapat dijadikan rakit.
- Tetap bertahan di tempat aman sebelum ada pemberitahuan resmi dari  pihak berwenang.
- Jika memiliki bangunan yang tinggi, saling tolong-menolonglah dengan orang lain.

c. Setelah Tsunami
- Jauhi reruntuhan bangunan.
- Hindari instalasi listrik atau kabel listrik rumah.
- Laporkan diri kepada lembaga pemerintah dan laporkan jika ada keluarga yang hilang.
- Ajaklah warga untuk melakukan kegiatan positif agar dapat kembali menjalani hidup dengan semangat. Baca juga: Daftar Nama Gunung Api di Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar